3 Sebab, melalui anugerah yang telah diberikan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu supaya jangan memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang ia harus pikirkan, tetapi masing-masing berpikirlah dengan penilaian yang jernih sesuai ukuran iman yang Allah telah berikan. 4 Sebab, sebagaimana satu tubuh, kita memiliki banyak anggota, tetapi masing-masing tidak memiliki tugas yang sama. 5 Begitu juga kita, walaupun banyak, tetapi adalah satu tubuh dalam Kristus, dan secara individu adalah anggota bagi yang lain.
14 Berkatilah mereka yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! 15 Bersukacitalah dengan mereka yang bersukacita dan menangislah dengan mereka yang menangis. 16 Milikilah pikiran yang sama satu sama lain. Jangan memikirkan hal-hal yang tinggi, melainkan bergaullah dengan mereka yang dianggap rendah. Janganlah menganggap dirimu pandai! 17 Janganlah membalas kepada siapa pun kejahatan dengan kejahatan. Pikirkanlah apa yang baik di mata semua orang. 18 Jika mungkin, jika itu tergantung kepadamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang.
19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri membalas dendam, tetapi berilah tempat kepada murka Allah. Sebab, ada tertulis, “Pembalasan adalah hak-Ku, Akulah yang akan membalasnya,” firman Tuhan[d]. 20 “Sebaliknya, jika musuhmu lapar, berilah ia makan, dan jika musuhmu haus, berilah ia minum. Dengan melakukan ini, kamu akan menumpuk bara api di atas kepalanya[e] [f].” 21 Jangan kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
<- ROMA 11ROMA 13 ->-
Teks aslinya menggunakan “logikos”, artinya bisa juga “masuk akal” atau “rohani”.
- b bernubuat: Kemampuan yang diberikan Allah kepada seseorang untuk berbicara atas nama-Nya.
- c Kata yang digunakan adalah “philoxenia”, juga berarti: kesediaan menerima tamu, memberikan tumpangan.
- d Kut. Ul. 32:35.
- e kamu akan … perbuatan mereka: Harfiah: kamu akan mencurahkan bara api ke atas kepalanya. Orang-orang di Perjanjian Lama sering meletakkan debu di kepala mereka untuk menunjukkan bahwa mereka sedih atau menyesal. Di sini Yesus mengganti debu dengan bara api yang menajamkan rasa penyesalan dan kesedihan orang itu.
- f Kut. Ams. 25:21-22.