5 Demikian juga saat ini, ada suatu sisa, yang dipilih berdasarkan anugerah. 6 Akan tetapi, jika berdasarkan anugerah, tidak lagi berdasarkan perbuatan, sebab jika tidak demikian, anugerah bukan lagi menjadi anugerah.
7 Lalu, bagaimana? Bangsa Israel gagal memperoleh apa yang dicarinya, tetapi orang pilihan justru memperolehnya, sementara yang lain telah mengeraskan hatinya‡Kata “poroo” yang digunakan bisa juga berarti: membuat keras kepala, mendegilkan hati; pasif berkeras kepala atau berdingin hati., 8 seperti ada tertulis:
13 Sekarang aku berbicara kepadamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi, justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap besar pelayananku, 14 bagaimana aku dapat membuat saudara sebangsaku§aslinya: sarx — flesh. Bisa berarti juga saudara yang sedarah daging … cemburu sehingga menyelamatkan beberapa dari mereka. 15 Sebab, jika penolakan mereka berarti pendamaian bagi dunia, apa artinya penerimaan mereka selain mendapatkan hidup daripada mati? 16 Jika roti hasil buah sulung adalah kudus, seluruh adonan adalah kudus, dan jika akar adalah kudus, cabang-cabangnya juga kudus.
17 Akan tetapi, jika beberapa cabang dipatahkan, dan kamu, meskipun kamu adalah tunas liar dicangkokkan di antara cabang-cabang yang lain dan sekarang berbagi dalam akar pohon zaitun yang bergizi, 18 jangan menjadi sombong terhadap cabang-cabang itu. Jika kamu sombong, ingatlah, bukan kamu yang menopang akar, melainkan akar yang menopang kamu. 19 Seharusnya kamu akan berkata, “Cabang-cabang itu dipatahkan supaya aku dapat dicangkokkan ke dalamnya.” 20 Itu benar! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, tetapi kamu berdiri tegak karena iman. Jadi jangan sombong, tetapi takutlah, 21 sebab jika Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
22 Oleh karena itu, perhatikanlah kebaikan dan kekerasan Allah;*Teks asli: “apotomian”. Kata ini bisa menimbulkan pengertian “kekerasan yang Allah lakukan”, padahal yang dimaksud adalah tindakan Allah yang keras/tegas terhadap orang-orang yang jatuh. Bisa juga diterjemahkan “sikap Allah yang keras.” kekerasan terhadap mereka yang telah jatuh, tetapi kebaikan Allah kepada kamu jika kamu tetap tinggal dalam kebaikan-Nya. Jika tidak, kamu juga akan dipotong. 23 Mereka juga, jika mereka tidak meneruskan ketidakpercayaan mereka, mereka akan dicangkokkan karena Allah memiliki kuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. 24 Sebab, jika kamu dipotong dari apa yang secara alami adalah pohon zaitun liar dan dicangkokkan kepada pohon zaitun yang tidak liar, yang berlawanan dengan sifatmu, betapa lebih lagi mereka yang adalah cabang asli, mereka akan dicangkokkan kembali pada pohon zaitun mereka sendiri.
25 Saudara-saudara, aku mau kamu memahami rahasia ini supaya kamu jangan menganggap dirimu bijaksana dalam kesombonganmu, bahwa sikap keras kepala telah menimpa sebagian bangsa Israel sampai pada penggenapan bangsa-bangsa lain tiba. 26 Dengan demikian, seluruh orang Israel akan diselamatkan. Seperti ada tertulis,
-
Kut. 1 Raj. 19:10, 14.
- b Kut. 1 Raj. 19:18.
- c Kata “poroo” yang digunakan bisa juga berarti: membuat keras kepala, mendegilkan hati; pasif berkeras kepala atau berdingin hati.
- d aslinya: sarx — flesh. Bisa berarti juga saudara yang sedarah daging …
- e Teks asli: “apotomian”. Kata ini bisa menimbulkan pengertian “kekerasan yang Allah lakukan”, padahal yang dimaksud adalah tindakan Allah yang keras/tegas terhadap orang-orang yang jatuh. Bisa juga diterjemahkan “sikap Allah yang keras.”