3 Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Mari berdiri di depan sini.” 4 Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Menurut hukum Taurat, apa yang boleh kita perbuat pada hari Sabat? Apakah kita diizinkan berbuat baik, atau berbuat jahat? Apakah kita diizinkan menyelamatkan nyawa orang, atau membunuh?” Tetapi tidak ada yang menjawab.
5 Yesus memandang orang-orang di sekeliling-Nya dengan marah sekaligus sedih karena mereka begitu keras kepala. Kemudian Dia berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu, “Luruskanlah tanganmu ke depan.” Dia pun meluruskan tangannya yang lumpuh dan saat itu juga sembuhlah tangannya, menjadi sekuat tangan sebelahnya! 6 Orang-orang Farisi keluar dari rumah pertemuan itu dan segera bertemu dengan kelompok pendukung raja Herodes untuk merencanakan cara membunuh Yesus.
9-10 Orang-orang yang sakit di antara mereka berdesak-desakan mendekati Yesus supaya bisa menyentuh Dia, karena sebelumnya Dia sudah menyembuhkan banyak orang. Oleh sebab itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tolong siapkan perahu, supaya Aku mengajar dari atas perahu itu. Karena kalau Aku mengajar dari sini, bisa saja Aku terimpit oleh orang banyak itu.” 11 Di antara orang banyak itu ada juga yang dikuasai oleh roh-roh jahat. Waktu roh-roh jahat itu melihat Yesus, orang-orang yang mereka kuasai langsung menjatuhkan diri di depan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” 12 Tetapi Yesus melarang roh-roh jahat itu dengan tegas supaya tidak memberitahukan tentang diri-Nya.
16 Nama kedua belas rasul yang dipilih itu adalah sebagai berikut:
22 Ada juga ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem. Mereka berkata, “Yesus sudah dikuasai oleh Beelzebul,[f] raja para setan. Beelzebul itulah yang memberinya kuasa untuk mengusir setan-setan.”
23 Maka Yesus memanggil orang banyak untuk berkumpul dan Dia berbicara kepada mereka, “Tidak mungkin Satanas[g] mengusir roh-roh yang berpihak kepadanya.” Lalu Yesus mengajar mereka dengan menggunakan beberapa kiasan: 24-26 “Kaki-tangan Satanas tidak mungkin terpecah-pecah dan saling melawan. Hal itu bisa digambarkan seperti satu negara atau satu keluarga: Kalau mereka saling melawan dan saling berperang, pasti negara atau keluarga itu akan hancur. Jadi jelaslah bahwa iblis tidak mungkin memberi kekuatan kepada-Ku untuk mengusir roh-roh yang berpihak kepadanya. Karena kalau itu terjadi, berarti kerajaan iblis sudah hancur. 27 Aku di sini sebagai musuh iblis yang datang untuk merampas harta darinya. Tidak ada pencuri yang berani masuk begitu saja ke dalam rumah orang yang sangat kuat. Sebelum masuk, dia harus lebih dulu mengikat orang kuat itu, barulah dia bisa masuk ke rumahnya dan merampas barang-barangnya.
28 “Aku menegaskan kepadamu: Allah bersedia mengampuni segala macam dosa manusia, termasuk segala bentuk penghinaan mereka terhadap-Nya. 29 Tetapi orang yang menghina Roh Kudus[h] tidak akan pernah diampuni oleh Allah untuk dosa besar itu. Mereka harus menanggung dosa itu selama-lamanya.” 30 Yesus berkata begitu karena orang-orang sudah menghina Dia dengan berkata, “Yesus dikuasai roh jahat.”
33 Tetapi Yesus menjawab, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepada kalian orang-orang yang Aku anggap seperti ibu atau saudara dan saudari-Ku.” 34 Lalu Dia memandang orang-orang yang duduk di sekitar-Nya dan berkata, “Mereka inilah yang Aku anggap sebagai ibu dan saudara-saudari-Ku, 35 yaitu orang-orang yang melakukan kemauan Allah. Orang yang demikianlah yang Aku anggap sebagai ibu, saudara, dan saudari-Ku!”
<- Markus 2Markus 4 ->- a Perikop Mat. 12:9-14; Luk. 6:6-11
- b Farisi Secara harfiah: mereka. Orang-orang yang dimaksud adalah kelompok Farisi yang disebut di bagian akhir pasal 2.
- c Perikop Mat. 10:1-4; Luk. 6:12-16
- d anak-anak guntur Ada kemungkinan Yesus memberi nama ‘Boanerges’ karena kedua bersaudara ini sifatnya cepat mengambil keputusan dan langsung bertindak. Lihat Luk. 9:54; Mrk. 9:38.
- e Perikop Mat. 12:22-32; Luk. 11:14-23; 12:10
- f Mat. 10:24-25 CK
- g Why. 20:2-3
- h Mat. 12:31 CK
- i Perikop Mat. 12:46-50; Luk. 8:19-21