2 “Setiap kali kamu memberi sedekah, jangan pamerkan hal itu seperti yang diperbuat orang-orang munafik.*munafik Dalam bahasa Yunani, arti dasar ‘munafik’ merujuk kepada orang yang bermain peran dalam drama. Namun dalam teks LXX, kata itu berarti ‘orang yang tidak mengenal Allah’. Di PB, kata munafik bukanlah orang yang tidak sadar akan kesalahannya, tetapi orang yang sengaja berbuat baik untuk menutupi kejahatannya. Mereka suka memberi sedekah di depan umum, di rumah-rumah pertemuan, atau di simpang-simpang jalan dengan diiringi bunyi terompet. Mereka melakukan itu supaya dilihat dan dipuji banyak orang. Aku menegaskan kepadamu: Hanya itulah upah mereka. 3 Sebaliknya, kalau kamu memberi sedekah, berikanlah secara tersembunyi. Tangan kirimu tidak perlu mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kananmu. 4 Artinya, orang lain tidak perlu tahu pemberian sedekahmu itu. Maka Bapamu, yang melihat semua yang kamu lakukan secara tersembunyi, akan memberikan upah kepadamu secara terang-terangan.”
7 “Waktu kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang yang tidak mengenal Allah. Mereka terus mengulang-ulang permohonan mereka karena menganggap bahwa Allah lebih mendengarkan doa yang diulang-ulang. 8 Janganlah meniru mereka. Karena Bapamu sudah tahu apa yang kamu perlukan sebelum kamu memintanya. 9 Jadi hendaklah kalian berdoa seperti ini:
22 “Matamu seperti jendela yang menjadi jalan masuknya terang ke dalam tubuhmu. Kalau matamu baik, seluruh hidupmu pun akan diterangi. 23 Tetapi kalau matamu rusak karena memandang ke sana kemari dengan serakah, seluruh hidupmu akan menjadi sangat gelap. Kalau jendela tubuhmu tertutup kegelapan, betapa hebatnya kegelapan yang terjadi dalam hatimu!
24 “Ibaratnya begini: Kalau seseorang mempunyai dua majikan, tidak mungkin dia melayani keduanya dengan baik. Dia pasti akan mengasihi dan setia kepada majikan yang satu, tetapi membenci dan masa bodoh terhadap majikan yang lain. Demikian juga, kamu tidak bisa menjadi hamba Allah sekaligus hamba uang.”
28 “Misalnya tentang pakaian, mengapa kamu kuatir? Perhatikanlah tumbuhan liar yang tidak perlu bekerja keras untuk membuat pakaian bagi dirinya sendiri, karena Allah menciptakan tumbuhan itu untuk menghasilkan bunga yang indah. 29 Aku menegaskan kepadamu: Baju Raja Salomo yang paling mewah pun masih kalah indah dengan bunga itu. 30 Nah, kalau Allah memberi keindahan sedemikian rupa kepada tumbuhan liar, padahal tumbuhan itu hanya hidup dalam waktu singkat, kemudian layu dan dibuang ke dalam api, maka yakinlah bahwa Dia pasti lebih memperhatikan kamu daripada tumbuhan itu. Dan Dia juga akan menyediakan pakaian bagimu, hai kamu yang kurang percaya kepada Allah!
31 “Jadi tidak usah kuatir memikirkan, ‘Apakah yang akan aku makan?’ atau, ‘Apakah yang akan aku minum?’ atau, ‘Apakah yang akan aku pakai?’ 32 Semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di surga sudah tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah,§kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah ‘pemerintahan Allah’ atas semua orang yang taat kepada-Nya. Sebagaimana Yesus taat kepada kehendak Allah sampai menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban persembahan, demikianlah setiap umat Allah juga harus menyerahkan diri untuk mengikuti kehendak Allah (Mrk. 8:34; Rm. 10:9-10; 12:1-2). Dengan begitu kita membuktikan bahwa kita sudah menjadi warga kerajaan Allah dan layak untuk menerima semua yang Allah sudah janjikan untuk umat pilihan-Nya dari sejak semula. Ketika Yesus kembali, Allah akan memerintah dengan nyata di dunia ini, sebagaimana Dia selalu memerintah di surga. Lihat Dan. 7:13-14 dan Mat. 6:10. dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan. 34 Maka janganlah kuatir akan hari esok, karena tiap-tiap hari mempunyai pergumulannya sendiri. Cukuplah jalani pergumulan hari ini. Jangan tambahi dengan pergumulan dari hari yang akan datang.”
<- Matius 5Matius 7 ->- a munafik Dalam bahasa Yunani, arti dasar ‘munafik’ merujuk kepada orang yang bermain peran dalam drama. Namun dalam teks LXX, kata itu berarti ‘orang yang tidak mengenal Allah’. Di PB, kata munafik bukanlah orang yang tidak sadar akan kesalahannya, tetapi orang yang sengaja berbuat baik untuk menutupi kejahatannya.
✡6:4 Perikop Luk. 11:2-4
- c kami Meskipun Yesus menggunakan ‘kami’ dalam contoh doa ini, sebenarnya doa ini tidak hanya untuk dipakai dalam kebaktian atau doa kelompok. Setiap orang dapat memakainya secara pribadi. Jadi kita boleh menyesuaikannya dengan situasi, misalnya, “Bapaku yang di surga,” “Ampunilah aku dari semua kesalahanku …” dan seterusnya.
- d Engkau Secara harfiah: nama-Mu. Sesuai kebudayaan orang Yahudi pada zaman Yesus, ‘nama-Mu’ di sini artinya seluruh pribadi Allah.
✡6:18 Perikop Luk. 11:34-36; 12:33-34; 16:13
✡6:24 Perikop Luk. 12:22-34
✡6:25 Mat. 6:33
- ~8~ kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah ‘pemerintahan Allah’ atas semua orang yang taat kepada-Nya. Sebagaimana Yesus taat kepada kehendak Allah sampai menyerahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban persembahan, demikianlah setiap umat Allah juga harus menyerahkan diri untuk mengikuti kehendak Allah (Mrk. 8:34; Rm. 10:9-10; 12:1-2). Dengan begitu kita membuktikan bahwa kita sudah menjadi warga kerajaan Allah dan layak untuk menerima semua yang Allah sudah janjikan untuk umat pilihan-Nya dari sejak semula. Ketika Yesus kembali, Allah akan memerintah dengan nyata di dunia ini, sebagaimana Dia selalu memerintah di surga. Lihat Dan. 7:13-14 dan Mat. 6:10.