6 Sungguh diberkati Allah orang yang giat melakukan perbuatan benar lebih daripada makan dan minum,
karena merekalah yang akan dipuaskan oleh Allah.
7 Sungguh diberkati Allah orang yang mengasihani orang lain,
karena merekalah yang akan dikasihani oleh Allah.
8 Sungguh diberkati Allah orang yang tulus hatinya,
karena merekalah yang boleh memandang Allah.
9 Sungguh diberkati Allah orang yang selalu berusaha mendatangkan damai di antara sesamanya,
karena merekalah yang akan disebut anak-anak Allah.
10 Sungguh diberkati Allah orang yang dianiaya karena hidup benar,
karena mereka sudah menjadi warga kerajaan Allah.
11 “Kamu juga sungguh diberkati Allah kalau kamu disakiti, dihina, dan difitnah karena mengikut Aku. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena berkat yang besar sudah tersedia bagimu di surga. Ingatlah bahwa nabi-nabi di masa lalu juga dianiaya seperti itu.”
14 “Kamu ibarat terang di dalam dunia yang gelap ini, bila baik cara hidupmu. Seperti kota yang terletak di atas bukit selalu terlihat dari jauh, demikianlah seharusnya cara hidupmu menjadi teladan baik yang terlihat bagi semua orang. 15 Begitu juga, tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupnya dengan tempayan. Pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi supaya sinarnya menerangi semua orang di dalam rumah. 16 Demikianlah hendaknya sinarmu menerangi orang lain. Artinya, lakukanlah perbuatan yang baik setiap saat, sehingga waktu orang lain melihat teladanmu, mereka memuliakan Bapamu yang di surga.”
19 “Maka janganlah berpikir bahwa ada perintah dalam Hukum itu yang tidak berguna. Orang yang melanggar salah satu perintah yang paling ringan sekali pun dan mengajar orang lain untuk melanggarnya juga, dia akan dianggap yang terkecil di dalam kerajaan Allah. Tetapi orang yang melakukan seluruh perintah hukum Taurat dan mengajar orang lain untuk melakukannya juga, dia akan sangat dihormati di dalam kerajaan Allah. 20 Jadi Aku sungguh-sungguh berkata kepadamu: Kalau hidupmu tidak lebih benar daripada para ahli Taurat dan kelompok Farisi,✡Mat. 3:7 CK kamu sama sekali tidak bisa menjadi anggota kerajaan Allah.”
Ajaran Yesus tentang kemarahan
21 “Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberi perintah kepada nenek moyang kita, ‘Jangan membunuh,’ dan ‘Siapa pun yang membunuh harus diadili dan dihukum.’✡Kel. 20:13; Ul. 5:17; Kej. 9:6; Kel. 21:12; Im. 24:17; Bil. 35:3-3122 Tetapi Aku berkata kepadamu: Siapa pun yang marah kepada orang lain tanpa alasan yang benar akan dihukum Allah. Siapa pun yang menghina orang lain akan menghadap pengadilan Allah. Dan siapa pun yang mengatai orang lain ‘Kamu bodoh’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka.
23 “Karena itu, kalau kamu sedang membawa persembahanmu ke mezbah di rumah Allah, dan tiba-tiba kamu teringat bahwa ada orang yang sakit hati kepadamu, 24 tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah. Kemudian pergilah kepada orang itu dan pulihkanlah hubunganmu dengan dia. Sesudah itu barulah berikan persembahanmu kepada Allah.
25 “Ibaratnya begini: Kalau ada orang yang hendak mengadukanmu ke pengadilan, segeralah berusaha menyelesaikan masalahmu dengan lawanmu itu sebelum dia sampai di pengadilan. Karena kalau dia sudah melaporkanmu kepada hakim, maka hakim akan menyerahkanmu kepada petugas penjara, dan kamu akan dipenjara. 26 Aku menegaskan kepadamu: Kamu tidak bisa keluar dari penjara itu sampai kamu membayar lunas semua hutangmu dan denda yang ditetapkan oleh hakim!”
31 “Kita juga sudah mendengar pengajaran tentang perintah Musa yaitu, ‘Setiap suami yang menceraikan istrinya harus memberikan surat cerai kepadanya.’✡Ul. 24:132 Tetapi Aku berkata kepadamu: Satu-satunya alasan seorang suami boleh menceraikan istrinya adalah kalau istrinya itu terbukti berzina. Tetapi kalau istrinya tidak berzina dan suaminya menceraikan dia karena hal lain, berarti suami itu seakan mendorong istrinya untuk berzina. Sebab kalau istri yang diceraikan itu menikah lagi, di hadapan Allah pasangan baru itu dianggap berzina. Setiap laki-laki yang menikah dengan perempuan yang sudah diceraikan juga dianggap berzina di mata Allah.”
Ajaran Yesus tentang sumpah dan perjanjian
33 “Kita juga sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberikan perintah ini kepada nenek moyang kita, ‘Kalau kamu berjanji atas nama TUHAN untuk melakukan sesuatu, jangan sampai kamu tidak menepati janji itu. Tepatilah segala sesuatu yang sudah kamu janjikan dengan menyebut nama TUHAN.’✡Im. 19:12; Bil. 30:2; Ul. 23:2134 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah menyebut apa pun sebagai saksi untuk menguatkan sumpahmu. Janganlah menyebut demi surga, karena itu tempat takhta Allah. 35 Jangan menyebut demi bumi, karena bumi merupakan tempat Allah menaruh kaki-Nya ketika Dia duduk di atas takhta-Nya. Jangan pula menyebut demi Yerusalem, karena itu adalah ibukota Raja Mahabesar. 36 Bahkan tidak boleh menyebut kepalamu sendiri sebagai saksi atas sumpahmu, karena kamu tidak sanggup membuat sehelai pun dari rambutmu menjadi hitam atau putih. 37 Jadi biarlah kamu hanya berkata, ‘Itu benar’ kalau hal itu benar, atau ‘Itu salah’ kalau hal itu salah. Janganlah menambah apa pun untuk menguatkan sumpah atau perjanjianmu, karena apa pun yang kamu tambahkan berasal dari iblis.”
Ajaran Yesus tentang orang-orang yang merugikan kita
43 “Kita juga sudah mendengar pengajaran, ‘Kasihilah saudara-saudari kita sebangsa,✡Im. 19:18 tetapi kita boleh membenci bangsa lain yang memusuhi kita.’ 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah setiap orang yang memusuhimu. Berkatilah setiap orang yang mengutukmu. Berbuat baiklah kepada semua orang yang membencimu, dan berdoalah bagi setiap orang yang menghina serta menganiaya kamu. 45 Karena bila kamu berbuat demikian, kamu sedang mengikuti teladan Bapamu yang di surga, sebab Dia baik kepada semua orang. Misalnya, Dia membuat matahari bersinar untuk orang baik maupun jahat. Dia juga menurunkan hujan bagi orang yang hidupnya benar maupun yang berlaku jahat. 46 Kalau kamu hanya mengasihi teman yang mengasihimu, jangan harap Allah akan memberi upah kepadamu atas kasihmu itu, karena para penagih pajak§penagih pajak Pada zaman Yesus, Israel dijajah oleh kerajaan Romawi. Jadi kalau orang Yahudi bekerja untuk pemerintah Romawi menjadi penagih pajak, dia dianggap mengkhianati bangsanya sendiri. Karena itu, para penagih pajak dianggap orang berdosa oleh sesama orang Yahudi. Mereka juga dibenci karena suka menagih pajak melebihi yang sebenarnya (Luk. 3:12-13). dan orang-orang berdosa yang lain pun mengasihi orang yang mengasihi mereka. 47 Dan kalau kamu hanya memberi salam kepada teman-temanmu saja, jangan berpikir Allah akan menganggap kamu lebih baik daripada orang lain, karena orang-orang yang tidak mengenal Allah pun memberi salam kepada teman-teman mereka. 48 Hendaklah kamu mengasihi semua orang! Dengan demikian kamu akan menjadi sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”
<- Matius 4Matius 6 ->
bduduk di situ Dalam kebudayaan Yahudi, para ahli Taurat menyampaikan ajaran mereka dengan posisi duduk. Jadi kemungkinan besar Yesus duduk di situ sebagai tanda bahwa Dia hendak mulai mengajar.
fkehilangan rasa asinnya Garam pada zaman Yesus berbeda dengan garam zaman sekarang yang murni dan rasa asinnya tidak bisa hilang. Dahulu, garam dibuat dengan cara mendidihkan air laut sampai seluruh airnya habis, dan hanya tersisa butiran mineral padat bercampur kotoran seperti pasir. Bila kena udara lembab, zat mineral yang asin bisa menetes keluar, sehingga yang tertinggal hanya pasir yang tidak cukup asin yang tidak dapat digunakan untuk masakan.
gpenjelasan metafora Terjemahan harfiah seluruh ayat (dengan informasi tersirat): “Kamu masing-masing seperti garam (menggambarkan pengaruh baik) bagi orang-orang di dunia ini. Tetapi kalau rasa asin garam itu hilang, tidak mungkin membuatnya menjadi asin lagi. Garam itu tidak berguna lagi (menjadi seperti pasir saja) kecuali untuk dibuang dan diinjak-injak orang.”
hhukum Taurat Teks bahasa Yunani menuliskan satu kata yang berarti ‘hukum’. Yang dimaksudkan adalah Taurat, yaitu undang-undang yang mengatur kehidupan umat Israel dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia. Titik tolak Taurat adalah Kesepuluh Perintah Allah. Awalnya kata Taurat merujuk kepada kelima kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan). Di zaman PB istilah hukum Taurat bisa merujuk kepada kelima kitab itu, Mazmur, dan kitab para nabi, yaitu seluruh PL. Sebagai contoh, ayat 18 sering ditafsirkan untuk mencakup semua PL.
~12~cungkil … matamu; potong … tanganmu Ayat 29-30 tidak untuk dipahami secara harfiah, yaitu benar-benar memotong anggota tubuh. Di sini Yesus menggunakan kiasan hiperbola, yaitu memakai contoh yang ekstrem untuk menegaskan keseriusan perintah-Nya. Artinya yang jelas, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi perbuatan dosa, mengendalikan diri, dan menghentikan segala hal yang dapat menyebabkan kita berdosa.
~17~baju … jubah Pada zaman Alkitab, pakaian yang diterjemahkan ‘baju’ dan ‘jubah’ keduanya panjang sampai pergelangan kaki. Yang diterjemahkan ‘baju’ terbuat dari kain yang lebih tipis, sedangkan ‘jubah’ dipakai sebagai penutup luar, bahannya lebih tebal dan lebih mahal.
~18~memaksamu … satu kilometer Di semua provinsi jajahan pemerintahan Romawi, setiap tentara Romawi diperbolehkan untuk memerintahkan masyarakat membawakan barang mereka sejauh jarak tertentu. Yang diterjemahkan ‘satu kilometer’ secara harfiah adalah ‘satu mil’.
~21~penagih pajak Pada zaman Yesus, Israel dijajah oleh kerajaan Romawi. Jadi kalau orang Yahudi bekerja untuk pemerintah Romawi menjadi penagih pajak, dia dianggap mengkhianati bangsanya sendiri. Karena itu, para penagih pajak dianggap orang berdosa oleh sesama orang Yahudi. Mereka juga dibenci karena suka menagih pajak melebihi yang sebenarnya (Luk. 3:12-13).