4 Setelah selesai, Dia berkata kepada Petrus, “Dayunglah perahu ini ke tempat yang lebih dalam. Lalu tebarkanlah jala-jalamu di sana untuk menangkap ikan.”
5 Jawab Petrus kepada-Nya, “Guru, sudah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi karena Engkau yang mengatakannya, baiklah, saya dan anak buah saya akan menebar jala-jala kami.” 6 Ketika mereka melakukannya, banyak sekali ikan yang tertangkap, sampai-sampai jala mereka hampir robek. 7 Lalu Petrus dan para pekerjanya melambai-lambaikan tangan kepada teman-teman mereka di perahu lain untuk datang membantu. Mereka pun datang dan menolong Petrus serta anak buahnya mengangkat ikan-ikan itu. Kedua perahu mereka terisi begitu penuh sampai hampir tenggelam.
8 Melihat keajaiban itu, sujudlah Petrus di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah saya, karena saya ini orang berdosa.” 9 Dia berkata begitu karena takjub melihat banyaknya ikan yang mereka dapat. Semua orang yang bersamanya juga terheran-heran, 10 termasuk teman-teman sekerja Petrus yang tadi dipanggil, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus.
11 Sesudah menarik kedua perahu mereka ke pinggir danau, Petrus, Yakobus, dan Yohanes meninggalkan semuanya dan mengikut Yesus.
13 Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu sambil berkata, “Aku mau. Sembuhlah!” Saat itu juga penyakit kulitnya hilang. 14 Lalu Yesus berkata, “Jangan ceritakan kejadian ini kepada siapa pun, tetapi pergi dan tunjukkanlah kulitmu kepada imam yang sedang bertugas. Lalu persembahkanlah kurban sesuai perintah Musa tentang orang yang sudah sembuh dari penyakit kulit.[f] Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu betul-betul sudah sembuh.”
15 Namun berita tentang Yesus semakin tersebar luas, sehingga orang banyak datang berbondong-bondong untuk mendengarkan Dia dan untuk meminta-Nya menyembuhkan penyakit mereka. 16 Tetapi Yesus sering pergi menyendiri ke tempat yang sepi untuk berdoa.
21 Mendengar itu, para ahli Taurat dan orang Farisi berkata dalam hati mereka, “Lancang sekali orang ini berkata begitu! Dia sudah menghina Allah! Tidak seorang pun dapat mengampuni dosa manusia selain Allah sendiri.”
22 Saat itu juga Yesus tahu yang mereka pikirkan. Lalu Dia menegur mereka, “Aku tahu bahwa kalian diam-diam tidak setuju dengan yang Aku katakan tadi! 23 Tentu kalian sulit menerima ketika Aku berkata kepada orang lumpuh ini, ‘Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.’ Apakah kalian lebih mudah menerima kalau Aku berkata kepadanya, ‘Bangun dan berjalanlah’?! 24 Tetapi melalui perkataan yang akan Aku ucapkan ini, Aku hendak membuktikan kepada kalian bahwa Aku, Sang Anak Adam,[i] berhak untuk mengampuni dosa manusia!” Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkat tandumu, dan pulanglah!”
25 Saat itu juga orang lumpuh itu berdiri di depan mereka. Dia mengangkat tandunya, lalu pulang sambil memuji-muji Allah. 26 Semua orang sangat terheran-heran dan memuji Allah juga. Dengan penuh hormat dan rasa takut kepada Allah mereka berkata, “Hari ini kita sudah menyaksikan hal-hal yang luar biasa!”
29 Kemudian Matius mengadakan perjamuan makan besar bagi Yesus di rumahnya. Banyak penagih pajak dan orang-orang lain makan bersama mereka. 30 Melihat itu, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, “Kenapa kalian makan dan minum bersama para penagih pajak dan orang-orang berdosa yang lain?”
31 Yesus menjawab mereka, “Orang sehat tidak memerlukan dokter. Yang memerlukan dokter adalah orang sakit. 32 Karena itu Aku datang untuk memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat, bukan untuk orang-orang yang merasa dirinya benar!”
34 Jawab Yesus, “Dalam suatu pesta pernikahan, tidak mungkin tamu-tamunya disuruh berpuasa selama pengantin laki-laki masih ada bersama mereka! Begitu juga selama Aku masih bersama murid-murid-Ku, mereka tidak akan berpuasa. 35 Tetapi bayangkan apa yang akan terjadi kalau pengantin laki-laki itu dirampas dari mereka. Hal itulah yang akan terjadi pada-Ku, dan saat itulah murid-murid-Ku akan berpuasa sebagai tanda dukacita.”
36 Yesus juga memberikan dua kiasan ini kepada mereka, “Kalau seseorang mempunyai baju lama yang sudah robek, tidak mungkin dia menambalnya dengan kain yang diambil dari baju baru, karena dia tidak mau merusak baju barunya itu. Lagipula kain yang baru tidak akan cocok untuk menambal baju lama. 37 Begitu juga air anggur yang baru[m] tidak akan dimasukkan ke dalam kantong kulit yang lama. Karena waktu air anggur itu menguap dan udaranya tidak bisa keluar, kantong itu akan rusak. Akhirnya air anggur akan tumpah dan kantong kulit itu pun terbuang. 38 Karena itu, air anggur yang baru harus dimasukkan ke dalam kantong kulit yang baru juga, supaya kedua-duanya terjaga. 39 Tetapi orang yang sudah pernah minum anggur lama tidak akan langsung mau menerima anggur yang baru, karena menurut dia anggur yang lama lebih enak.”
<- Lukas 4Lukas 6 ->- a Perikop Mat. 4:18-22; Mrk. 1:16-20
- b danau Galilea Dalam naskah Yunani, Lukas menulis nama lain untuk danau itu, yakni Genesaret.
- c Luk. 4:38 CK
- d Perikop Mat. 8:1-4; Mrk. 1:40-45
- e Mat. 8:2 CK
- f Im. 14:1-32; Mat. 8:4 CK
- g Perikop Mat. 9:1-8; Mrk. 2:1-12
- h Mat. 3:7 CK
- i Mat. 8:20 CK
- j Perikop Mat. 9:9-13; Mrk. 2:13-17
- k Matius Dalam teks Yunani, Lukas menulis nama lain Matius, yaitu Lewi. Sekarang kita lebih mengenal dia sebagai Matius, seperti tertulis dalam Mat. 9:9-13; 10:3.
- l Perikop Mat. 9:14-17; Mrk. 2:18-22
- m Mat. 9:17 CK