19 Lalu mereka berkata kepada Musa, “Sampaikanlah kepada kami apa yang TUHAN katakan kepadamu. Kami akan mendengarkan. Tetapi jangan biarkan TUHAN berbicara langsung kepada kami, karena kami akan mati!”
20 Jawab Musa kepada mereka, “Jangan takut, sebab TUHAN datang untuk menguji kamu masing-masing, supaya kamu takut dan hormat kepada Dia, sehingga kamu terhindar dari dosa.”
21 Lalu Musa mendekati awan yang tebal dan gelap di mana Allah berada, sementara umat Israel tetap berdiri di kejauhan.
24 “Buatlah sebuah mezbah dari tanah untuk-Ku, dan persembahkanlah sapi, domba, dan kambingmu di atasnya sebagai kurban yang dibakar habis serta kurban tanda damai. Ketika kamu melakukannya di setiap tempat yang Aku tentukan untuk menyembah-Ku, Aku akan hadir dan memberkatimu. 25 Apabila kamu hendak membuat mezbah untuk-Ku dari batu, jangan menggunakan batu yang sudah dipahat. Karena jika kamu memahatnya dengan peralatan, kamu mencemarkan mezbah itu. 26 Janganlah membuat mezbah terlalu tinggi sehingga membutuhkan banyak anak tangga, supaya kemaluanmu tidak terlihat.”
<- Keluaran 19Keluaran 21 ->- a Perikop Ul. 5:6-21
- b melayani mereka Yang dimaksud ‘melayani’ dewa adalah segala bentuk tindakan penghormatan, misalnya: Ikut serta membangun tempat ibadah dewa, melakukan adat/kebiasaan keluarga untuk menghormati dewa ataupun leluhur, meminta ramalan masa depan, menghormati tempat yang dianggap keramat, dll.
- c cemburu Yang dimaksud dengan ‘cemburu’ di sini bukan iri hati yang negatif seperti pada manusia, melainkan sifat Allah yang timbul dari kasih-Nya. Kata cemburu merupakan kiasan yang menggambarkan TUHAN seperti seorang suami yang sangat mengasihi istrinya dan menjaga supaya istrinya tetap setia. Israel digambarkan sebagai istri. Lihat Hos. 1-3, Yer. 2, Yeh. 16.
- d memakai nama-Ku dengan maksud yang salah Ada berbagai cara nama TUHAN digunakan dengan maksud yang salah. Salah satunya adalah ketika seseorang menguatkan kesaksian tentang suatu perkara dengan berkata, “Biarlah TUHAN menghukum saya kalau saya berbohong!” Jika orang berkata demikian padahal sebenarnya dia berbohong, maka dia sudah melakukan dua macam dosa: Berbohong dan menyalahgunakan nama TUHAN. Contoh lainnya adalah berjanji melakukan sesuatu dengan berkata, “Biarlah TUHAN menghukum saya kalau saya tidak melakukannya.” Kalau sesudah itu orang tersebut melanggar janjinya, maka dia sudah menyalahgunakan nama TUHAN. Contoh lainnya adalah ketika menggunakan nama TUHAN dalam konteks yang tidak menghormati Dia, misalnya untuk mengumpat orang lain dan menggunakan nama TUHAN untuk praktik sihir.