Surat Paulus yang kedua kepada Timotius
8 Jadi, janganlah kamu malu bersaksi tentang Penguasa kita, dan janganlah malu karena saya dipenjarakan akibat melayani Dia. Sebaliknya, dengan kekuatan dari Allah, hendaklah kamu gigih menanggung penderitaan bersama saya demi Kabar Baik. 9 Karena Allah sudah menyelamatkan kita dan memanggil kita untuk hidup sebagai umat yang disucikan-Nya. Keselamatan dan panggilan itu diberikan bukan karena perbuatan baik kita, melainkan hanya karena kehendak-Nya dan kebaikan hati-Nya saja! Kebaikan hati-Nya itu bahkan sudah Dia rencanakan sebelum permulaan zaman dan diberikan-Nya kepada kita yang bersatu dengan Kristus Yesus. 10 Sekarang keselamatan itu sudah dinyatakan kepada kita dengan kedatangan Kristus Yesus, Penyelamat kita. Dia sudah meniadakan warisan kematian atas kita.✡Rm. 5:12-21 Melalui Kabar Baik, Dia menunjukkan jalan menuju hidup yang kekal di mana kita tidak akan pernah mati. 11 Supaya Kabar Baik itu semakin tersebar luas, Allah memilih dan mengutus saya kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi sebagai pemberita, rasul, dan guru. 12 Itulah sebabnya saya menderita di penjara ini! Tetapi saya tidak malu, karena saya sudah mengenal Yesus. Dia sangat layak dipercaya, dan saya yakin bahwa Dia mampu menjaga dan menjamin hasil pelayanan yang sudah Dia percayakan kepada saya sampai hari kedatangan-Nya.
13 Peganglah teguh ajaran benar yang saya ajarkan kepadamu. Tetaplah percaya kepada Kristus dan hiduplah dengan kasih yang kita peroleh karena bersatu dengan-Nya. 14 Allah sudah mempercayakan ajaran benar yang sangat berharga itu kepadamu, maka jagalah itu dengan pertolongan Roh Kudus yang hidup dalam diri kita.
15 Kamu sudah mendengar bahwa semua saudara seiman di daerah Asia meninggalkan saya, termasuk Figelus dan Hermogenes. 16-18 Hal itu membuat saya merindukan Onesiforus!*Onesiforus Paulus tidak secara langsung mengatakan bahwa Onesiforus sudah meninggal. Namun, menurut banyak penafsir, kalimat yang digunakan Paulus menyiratkan bahwa Onesiforus sudah tiada dan tidak lagi tinggal bersama keluarganya. Dia selalu menghibur dan menguatkan saya. Kamu pasti ingat betapa banyaknya dia menolong saya ketika kita bersama di Efesus. Lalu waktu saya dipenjara di Roma, dia mencari saya ke sana kemari sampai menemukan saya. Dia tidak malu mengunjungi dan menghibur saya. Ah, kiranya TUHAN bermurah hati kepadanya pada Hari Pengadilan dan memberkati keluarga Onesiforus dengan kemurahan hati-Nya.
2 Timotius 2 ->