1 Pertempuran itu merupakan awal dari perang panjang antara para pendukung kerajaan Isboset anak Saul dengan para pendukung Daud. Semakin lama pendukung Daud semakin kuat, tetapi pendukung kerajaan Saul semakin lemah.
8 Lalu Abner menjawab dengan sangat marah, “Apakah kamu menganggap aku anjing dari Yehuda?! Sampai hari ini aku sudah setia kepada keluarga ayahmu dan para pendukungnya, meskipun aku dengan mudah bisa menyerahkan kamu ke tangan Daud. Tetapi hari ini kamu menuduh aku seolah-olah melakukan pelanggaran besar, padahal itu hanya urusan sepele dengan wanita![a] 9 Biarlah Allah menghukum aku, bahkan mencabut nyawaku jika aku tidak membantu menggenapi janji TUHAN kepada Daud! 10 Aku akan menyerahkan kerajaan ayahmu ini kepada Daud dan mengokohkan kerajaannya atas seluruh Israel dari ujung utara sampai ujung selatan negeri ini, dari Dan sampai Bersyeba!” 11 Isboset tidak bisa menjawab Abner sepatah kata pun karena takut kepadanya.
12 Lalu Abner mengutus pembawa pesan kepada Daud untuk menyampaikan, “Biarlah kita memutuskan siapa yang akan menjadi raja atas seluruh negeri ini! Buatlah kesepakatan dengan saya, dan saya akan membuat seluruh Israel mendukung engkau.”
13 Maka kata Daud, “Baik. Saya akan mengadakan kesepakatan dengan engkau. Tetapi sebelum kita bisa berunding, saya menuntut engkau mengembalikan istri saya, Mikal anak Saul.”
14 Lalu Daud mengutus pembawa pesan kepada Isboset, “Kembalikanlah Mikal, istri saya, yang sudah saya peroleh dengan mas kawin seratus kulit khatan orang Filistin.”
15 Maka Isboset mengeluarkan perintah sehingga Mikal diambil dari suaminya, Paltiel anak Lais. 16 Ketika Abner dan beberapa tentaranya mengantar Mikal kepada Daud, Paltiel mengikuti mereka dari belakang sambil menangis sepanjang jalan dari Mahanaim sampai ke Bahurim. Akhirnya Abner berkata kepadanya, “Pulanglah!” Dan Paltiel pun pulang.
17 Lalu Abner menasihati para pemimpin Israel, “Sudah cukup lama kalian menginginkan Daud menjadi raja kita. 18 Sekarang waktunya kita bertindak! Karena TUHAN sudah berkata kepada Daud, ‘Dengan tangan hamba-Ku Daud, Aku akan menyelamatkan umat-Ku Israel dari tangan orang Filistin dan dari semua musuh-musuh mereka.’ ” 19 Abner juga berbicara secara khusus kepada para pemimpin suku Benyamin. Lalu Abner pergi ke Hebron untuk memberitahu Daud apa yang sudah disepakati oleh seluruh bangsa Israel dan suku Benyamin.
20 Ketika Abner bersama dua puluh tentara datang menemui Daud di Hebron, Daud menyiapkan perjamuan bagi mereka. 21 Abner berkata kepada Daud, “Tuanku Raja, izinkanlah saya pulang untuk mengumpulkan seluruh Israel, agar mereka bisa membuat kesepakatan denganmu. Tuan akan memerintah atas semua yang Tuan inginkan.” Maka Daud mengizinkan Abner pergi, dan dia pulang dengan selamat.
24 Maka Yoab pergi menemui raja dan menegurnya, “Tuanku Raja, apa yang sudah engkau lakukan?! Abner datang kepadamu, tetapi mengapa Tuan melepasnya pergi?! 25 Engkau tahu bahwa Abner tidak dapat dipercaya! Pasti dia datang untuk menipu Raja dan memata-matai segala sesuatu yang engkau lakukan!”
26 Lalu Yoab meninggalkan Daud dan mengirim pembawa pesan kepada Abner. Mereka menemui Abner di sumur Sira dan meminta dia kembali. Akan tetapi, Daud sama sekali tidak tahu tentang hal ini. 27 Ketika Abner kembali ke Hebron, Yoab mengajaknya ke tepi pintu gerbang, seakan-akan ingin berbicara dengan dia secara pribadi. Lalu Yoab menusuk perut Abner dengan pisaunya sehingga mati— sebagai pembalasan atas kematian Asael, adiknya.
28 Ketika Daud mendengar tentang kejadian itu, dia berkata, “Di hadapan TUHAN, untuk selamanya aku dan kerajaanku tidak bersalah atas kematian Abner. 29 Biarlah kematiannya dibalaskan kepada Yoab dan seluruh keluarganya! Biarlah di antara keturunan Yoab akan selalu ada laki-laki yang najis karena luka yang terus mengeluarkan cairan atau karena penyakit kulit yang berbahaya. Biarlah selalu ada keturunannya yang pincang, terbunuh dalam perang, ataupun kelaparan!”
30 Demikianlah Yoab bersama adiknya yang bernama Abisai membunuh Abner, karena dia sudah membunuh adik mereka yang bernama Asael dalam pertempuran di Gibeon.
31 Daud menyuruh Yoab dan semua rakyat di Hebron, “Robeklah pakaian kalian dan pakailah kain kabung! Merataplah untuk Abner!” Raja Daud sendiri berjalan di belakang usungan jenazah. 32 Mereka menguburkan mayat Abner di Hebron. Daud menangis sangat keras di kuburan Abner, dan seluruh rakyat juga menangis. 33 Raja menyanyikan sebuah ratapan untuk Abner:
36 Seluruh rakyat memperhatikan apa yang Daud lakukan, dan hal itu mereka pandang baik. Bahkan segala sesuatu yang dilakukan raja, mereka pandang baik. 37 Hari itu seluruh rakyat dan seluruh Israel menyadari bahwa pembunuhan Abner bukanlah atas perintah Daud.
38 Lalu Daud berkata kepada para pegawainya, “Sadarilah bahwa hari ini Israel sudah kehilangan seorang pemimpin yang hebat! 39 Hari ini saya merasa lemah, sekalipun saya sudah dilantik sebagai raja. Saya tidak bisa mengendalikan kekerasan kedua anak Zeruya, yaitu Yoab dan Abisai! Biarlah TUHAN menghukum mereka dengan sepatutnya atas kejahatan mereka!”
<- 2 Samuel 22 Samuel 4 ->- a situasi pertengkaran Pada zaman Daud, cara hidup orang-orang yang memimpin Israel sudah sangat jauh dari kehendak TUHAN, sehingga hal seperti ini bisa terjadi. Selain hukum TUHAN yang mengatakan “Jangan berzina,” ada juga perintah khusus bahwa seorang raja Israel tidak boleh mempunyai banyak istri (Ul. 17:17). Dalam pandangan Raja Isboset, tindakan Abner yang meniduri gundik ayahnya dianggap sebagai ancaman. Isboset pasti berpikir, “Kalau Abner meniduri gundik yang sekarang sudah menjadi milikku, berarti dia juga hendak menggantikan aku sebagai raja!” Abner pasti mengerti bagaimana Isboset mengartikan perbuatannya, tetapi dia tidak mau mengakui bahwa dia mempunyai tujuan lain kecuali hanya ingin berhubungan intim dengan wanita. Selain itu, Abner juga tersinggung karena dia merasa lebih berkuasa dalam kerajaan Isboset, bahkan melebihi raja sendiri. Hal itu terlihat ketika dia mengancam Isboset di ayat 9-10 dan Isboset tidak berani membalas.